Cerita Sex Kisah Cinta Ibu dan Anak
~ Aku memasuki kelas 2 SMU.. Papa ingin merayakan pernikahan Mama
dengan Papa dengan liburan dari kantor untuk 3 orang selama 2 hari, aku
pun ikut dalam liburan tersebut. Memang Mama masih menepati janjinya
untuk bermain sex hanya dengan aku, tapi aku merasa Mama akan mau
melakukan hubungan badan karena ini hari pernikahan mereka. Makanya aku
pun berhasrat untuk minta ikut. Mama tahu alasan sebenarnya aku ikut
makanya Mama mengiyakan permintaanku. Liburan ini benar-benar liburan
buat kami tapi tidak untuk Papa makanya liburan akan ulang tahun
pernikahan mereka menjadi hubungan sex antara Ibu dan anak.
Pukul
14.00, kami tiba di^^^. Hotelnya bagus. Papa memesan 2 kamar. Aku
melihat Papa mencium Mama tapi Mama menolak karena Mama melihat mataku
yang menatap Mama dengan tajam.
"Kamu kok selama ini menolak apapun permintaanku, bahkan untuk kucium aja kamu nolak" tanya Papa.
"Malu kan dilihat orang" hindar Mama.
"Malu kan dilihat orang" hindar Mama.
Telepon
Papa berbunyi dan Papa ngomong sebentar lalu menghentikan
pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2 orang tuaku bersebelahan, aku mau
masuk lalu kudengar.
"Ma, Papa pergi dulu ya maaf, nih ntar Papa baliknya jam 21.00" kata Papa ke Mama.
Aku
masuk kamarku, kutunggu selama 4 menit dan keluar kamar sambil melihat
Papa ada atau tidak. Kulihat tak ada Papa maka aku pun membuka kamar
Mama yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan merantai pintu kamar,
kulihat Mama sudah telanjang bulat tanpa apa-apa mendekat kepadaku.
Diciumnya bibirku, akhirnya kami saling mengulum. Mama menundukkan wajah
ke celana jeansku, dan membuka celanaku dan CDku. Dengan cepat aku juga
membuka bajuku. Sekarang kami sama-sama telanjang bulat.
Mama mengulum kontolku, menjilat, mengocok.
"Akhh" desahku.
"Kontolmu lebih dahsyat 100x dari pada kontol papamu" kata Mama.
"Kontolmu lebih dahsyat 100x dari pada kontol papamu" kata Mama.
Dengan
kehebatan Mama dalam oral aku orgasme. Cpreett.. Cepreet.. suara dalam
mulut Mama dan Mama pun menelan spermaku tanpa ada yang tersisa.
"Enak sekali spermamu sayang" kata Mama genit.
Aku
membawa Mama ke ranjang lalu aku melakukan oral ke Mama. Kuhisap jilat
klirotis Mama, sedangkan tangan kanan mengocok pantat Mama, lalu tangan
kiri bermain aktif dengan buah dada Mama, kuremas-remas dengan ganas.
"Akhh.. Teruuss Yo" desah Mama.
Kumainkan posisi ini dengan lama, Mama pun mengejang.
"Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang sayaanngg" teriak Mama sekeras mungkin.
Kurasakan
dimulutku lendir Mama keluar dari vaginanya, sedangkan tangan kananku
merasa keluar lendir juga dari lubang pantat Mama. Kujilat dan kutelan
lendir Mama baik yang di vagina dan lubang pantat Mama. Kucium Mama lalu
kutanya.
"Siap Mamaku sayang" Jawab Mama.
"Terserah kamu dan kontolmu say, pantat, buah dada, vagina Mama semuanya hanya milikmu".
"Terserah kamu dan kontolmu say, pantat, buah dada, vagina Mama semuanya hanya milikmu".
Dengan semangat Mama membuka pahanya lebar-lebar, tapi Mama salah karena kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama.
"Ukhh.. Sshh" desah Mama.
Dengan
Mama yang berlendir dan selama ini kami berhubungan sex, mengakibatkan
Mama tidak kesusahan menerima kontolku. Tak berapa lama Mama mengaitkan
kedua kakinya ke pinggangku dan tubuh Mama menegang.
"Oohh.. Yeeaahh" teriak Mama.
Kurasakan
daging di lubang pantat Mama mengurut kontolku dan menyiram dengan
lendir Mama. Aku tak peduli Mama orgasme, tetap kupompa lambat, cepat,
lambat dengan berirama. Lalu aku menelungkupkan Mama dan membuat Mama
menunging, kumasukkan kontolku tetap pada lubang pantat Mama. Mama
mengoyangkan pantatnya sesuai gerakanku. Sepertinya gairah Mama naik
lagi, karena Mama mendesis.
"Oohhk.. Uhkk.. Yeaa" sambil tetap mengimbangi gerakanku. Kontolku semakin besar dan gerakan Mama juga semakin liar,
"Ma, Yoyo datang" kataku.
"Tahan Yo datangnya sama Mama ya sayangg.. Okhh" balas Mama.
"Ma, Yoyo datang" kataku.
"Tahan Yo datangnya sama Mama ya sayangg.. Okhh" balas Mama.
Tak berapa lama aku dan Mama orgasme berbarengan. Di pantat Mama Bercampur benih kasih cinta spermaku dengan mani Mama.
Kulihat
jam ternyata sudah jam 18.00, "Ma pindah yuk ke kamar Yoyo" ajakku,
"Ntar Papa jadinya enggak bisa main sama Mama" kataku lagi.
"Ayuk lagipula Mama inikan milikmu sayang" kata Mama sambil mengulum mulutku.
"Ayuk lagipula Mama inikan milikmu sayang" kata Mama sambil mengulum mulutku.
Kontan gairahku naik lagi tapi sempat kutahan, dan meminta Mama pindah. Kami pun pindah ke kamarku, lalu kami main lagi.
Aku
dan Mama meneruskan permainan panas kami di kamarku. Aku dan Mama
mencoba berbagai posisi seks, dan Mama menyukai permainanku. Tapi pada
saat Mama mencapai orgasmenya pada saat ke sekian kalinya, tiba-tiba
pintu kamarku ada yang mengetuk. Mama dan aku kaget karena ketukan itu
dan dengan segera kami menghentikan permainan cinta kami.
"Siapa?" tanyaku, yang kemudian disusul Mama menuju ke kamar mandi.
"Ini Papa yo" jawab si pengetuk.
"Ini Papa yo" jawab si pengetuk.
Pada
saat itu juga kepalaku kosong. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan
selanjutnya karena yang mengetuk pintu kamarku adalah Papa. Aku segera
merapikan tempat tidurku dan melap sisa-sisa cairan cinta Mama dan aku
yang tercecer. Aku ke kamar mandi dan memberi tahu Mama bahwa yang
mengetuk pintu adalah Papa. Mama kusuruh agar pura-pura mandi dan tenang
saja karena aku yang akan menemui Papa. Terdengar ketukan lagi.
"Yo.. Yoyo". Aku segera membuka pintu dan keluar menemui Papa.
"Kamu kok lama?" tanya Papa.
"Maaf Papa tadi yoyo ngantuk banget jadi agak lama bukain pintu" kataku.
"Mama ada di kamarmu yaa?" tanya Papa.
"Iya, tuh sedang mandi" kataku.
"Papa cuma mau bilang bahwa Papa harus pulang dulu karena urusan kerja, jadi kamu nemanin Mama saja liburan di sini" kata Papa.
"Udah ya, Papa cuma mau ngasih tahu itu saja kok, dan nanti tentang biaya liburan tagihannya kirim saja ke kantor biar kantor yang bayar" kata Papa sambil pergi.
"Kamu kok lama?" tanya Papa.
"Maaf Papa tadi yoyo ngantuk banget jadi agak lama bukain pintu" kataku.
"Mama ada di kamarmu yaa?" tanya Papa.
"Iya, tuh sedang mandi" kataku.
"Papa cuma mau bilang bahwa Papa harus pulang dulu karena urusan kerja, jadi kamu nemanin Mama saja liburan di sini" kata Papa.
"Udah ya, Papa cuma mau ngasih tahu itu saja kok, dan nanti tentang biaya liburan tagihannya kirim saja ke kantor biar kantor yang bayar" kata Papa sambil pergi.
Aku
terdiam sesaat lalu sambil tersenyum aku masuk ke kamar, dan memberi
tahu ke Mama tentang kabar baik ini. Mama pun senang dan kami
melanjutkan permainan cinta kami sampai liburan berakhir.
ada
saat aku memasuki kelas 3 SMU, hubungan Mama dan Papa semakin lama
semakin merenggang, dan Papa pun mulai sibuk pergi meninggalkan rumah,
maka Mama dan aku pun semakin mempererat hubungan indah antara kami
berdua.
"Akhh..
Akhh" (sekarang aku dan Mama sedang memacu cinta di kantor Mama, karena
pada saat itu aku mengunjungi kantor Mama karena aku di tawari Mama
untuk kerja di kantor Mama apabila aku sudah lulus SMU).
"Truss yo.. Akhh.. Sshh" desah Mama.
"Truss yo.. Akhh.. Sshh" desah Mama.
Aku
pun mempercepat kocokanku di vagina Mama, Mama waktu itu posisinya
berdiri menghadap tembok dan Mama membelakangi aku, sedangkan aku
masukan kontolku ke vagina Mama sambil mengangkat kaki kanan Mama. Jadi
saat itu Mama berdiri hanya dengan kaki kiri dan bertumpu pada tembok.
Waktu itu kami telanjang bulat alias tidak ada sehelai pun baju yang
menempel di Mama dan aku.
Mama
menggoyangkan pantatnya dengan cepat yang membuatku harus mempercepat
kocokan kontolku untuk mengikuti gerakan pantat Mama. Vagina Mama yang
sudah basah tiba-tiba mengedut seperti sedang memeras kontolku.
Vagina
Mama terasa menyemprotkan air mani ke kontolku. Mama menggoyangkan
pantatnya berkali-kali, aku hanya diam karena aku tahu Mama sedang
menikmati datangnya orgasmenya. Kontolku tetap tidak kugerakkan, Mama
sudah mulai tenang sambil mengambil napas. Aku keluarkan kontolku dari
vagina Mama.
"Kok dilepasin yo..?" tanya Mama.
Tanpa
menjawab kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama. Aku begitu mudah
masukkan kontolku karena lubang pantat Mama sudah licin dengan cairan di
lubang pantat Mama dan kontolku yang masih basah karena mani Mama bekas
orgasme tadi.
"Kamu memang pintar sayang" puji Mama.
Aku
mengocok lubang pantat Mama dengan irama, Mama pun mengikuti iramaku
sepertinya Mama sudah gairah lagi dan tenaga Mama sudah pulih.
"Okhh.. Yeeaahh" desah Mama.
Aku
tidak perlu khawatir kalau Mama teriak sekali pun karena kantor Mama
seruangan penuh yang terletak di lantai paling atas, karena Mama adalah
presiden direktur di perusahaan yang sebenarnya milik Papa, tapi
diserahkan ke Mama karena Papa mengurusi perusahaan Papa yang satunya.
Singkatnya Papa memiliki 2 perusahaan.
Aku
yang masih memompa lubang pantat Mama juga memainkan vagina Mama yang
ternyata sangat basah dan beberapa kali juga tanganku merasakan lendir
Mama yang keluar dari vagina Mama. Sekian lama aku juga akhirnya orgasme
yang pada saat itu juga Mama orgasme.
"Aakkhh..
Sa.. Sayangg, Mama nikmaatt" teriak Mama. Orgasme kami menyatu dan
tubuh Mama dan aku jadi hangat walau di tempat ber-AC.
Mama
tampak lelah sekali, tapi aku belum. Mama yang duduk di sofa ruangan
Mama, aku mendekat lalu aku duduk di lantai dan langsung saja wajahku
kudekatkan ke vagina Mama lalu kujilat-jilat dan kuisap sisa-sisa lendir
Mama yang masih ada di vagina Mama.
"Kamu doyan sama memek Mama?" tanya Mama.
"Memek Mama enak sih" jawabku yang masih menjilati vagina Mama.
"Memek Mama enak sih" jawabku yang masih menjilati vagina Mama.
Mama
tidak menjawab yang keluar dari mulut Mama hanya lenguhan dan rintihan.
Vagina Mama mulai basah lagi. Sekarang yang kujilat adalah klitoris
Mama. Sementara tangan kiriku menggantikan mulutku yaitu mengocok-gocok
vagina Mama. Sedangkan tangan kanan meremas dada Mama yang sangat indah.
Kulakukan itu sampai Mama orgasme untuk kesekian kalinya. Segera tanpa
mengistirahatkan Mama kumasukkan kontolku ke vagina Mama.
"Akkhh.. Shh.. Kamu hebat sekaalii sayangg" kata Mama.
Sambil
mengocok vagina Mama, kucium mulut Mama dan kumasukkan lidahku, Mama
membalasnya. Mama dan aku saling melumat sementara goyangan pantatku
diimbangi oleh Mama yang bangkit gairahnya. Aku menghentikan kocokan.
"Ma Yoyo mau kencing dulu" kataku yang mau mencabut kontolku.
"Akhh.. Jang.. Jangan yo Mama juga mau kencing.., Sshh jadi kencing aja di memek Mama, Mama kan belum pernah dikencingin kamu" jawab Mama. Aku kaget setengah mati, tapi kemudian Mama mengejang.
"Yo Mama kencing nih" kata Mama.
"Akhh.. Jang.. Jangan yo Mama juga mau kencing.., Sshh jadi kencing aja di memek Mama, Mama kan belum pernah dikencingin kamu" jawab Mama. Aku kaget setengah mati, tapi kemudian Mama mengejang.
"Yo Mama kencing nih" kata Mama.
Aku
yang kaget ikut kencing juga. Aku kencing di dalam vagina Mama dimana
saat aku kencing Mama juga kencing. Sambil kencing ternyata Mama
menggerakkan pantatnya, aku paham sambil kencing kukocok vagina Mama.
Kocokanku membuat air kencing kami keluar. Dari vagina Mama keluar air
warna kuning yang bertumpahan dengan disertai bercampurnya air kencingku
dengan lendir Mama.
Kontolku
kukeluarkan, maka tumpahanlah air kencing aku dan Mama dari vagina
Mama. Karpet kantor pun basah karena air kancing dari vagina Mama. Aku
duduk di sofa dan Mama kutarik, sekarang yang kuinginkan Mama duduk di
pangkuanku tapi membelakangiku. Mama menggoyangkan pantatnya yang masih
belum kumasuki kontolku.
"Masukin dong memek Mama dengan kontolmu yang gede itu yo" pinta Mama. Kuturuti tapi lubang pantat Mama yang kumasuki kontolku.
"Ohh.. Gak apa-apa Ma.. Ma enak.. Bangett" desah Mama.
"Ohh.. Gak apa-apa Ma.. Ma enak.. Bangett" desah Mama.
Kukocok
kontolku di lubang pantat Mama dimana tanganku juga mengambil peranan
penting yaitu mengocok vagina Mama dengan tangan kiri dan mengelus-elus
klirotis Mama yang basah dengan tangan kanan. Diposisi ini Mama sangat
hebat, akibat kocokan kontol dan mainan tanganku membuat Mama
menggerakkan pantatnya dengan liar, mendesah sambil berkata kotor, dan
tak luput Mama meremas-remas dadanya sendiri. Agak lama kami di posisi
ini, tangan Mama memegang kuat sofa, vagina Mama mengedut.
"Akhh.. Maaf yo Mama sampe duluan.."
Ternyata
Mama orgasme duluan dan aku pun menyusul. (Inilah pertama kalinya kami
bermain cinta di kantor Mama). Aku masih mendiamkan kontolku di lubang
pantat Mama, setelah agak mengecil kukeluarkan kontolku. Aku menuju
toilet di ruangan itu dan sekembalinya Mama masih telanjang sambil
mengambil napas.
"Kok belum ganti pakaian Ma?" tanyaku.
"Ntar deh Yo, Mama masih capek banget nih" kata Mama. Aku ikut menemaninya duduk di sofa samping Mama sambil memeluk Mama seperti sepasang kekasih.
"Ntar deh Yo, Mama masih capek banget nih" kata Mama. Aku ikut menemaninya duduk di sofa samping Mama sambil memeluk Mama seperti sepasang kekasih.
Setelah
aku lulus SMU, aku bekerja di kantor Mama. Kami juga semakin sering
mencari kepuasan di rumah, karena Papa dan Mama bercerai atas permintaan
Mama, dan Papa juga menyetujui. Mama dan aku semakin bebas layaknya
suami istri. Aku juga sering memainkan vagina dan lubang pantat Mama
dengan vibrator dan dildo ukuran besar yang aku beli. Dan Mama sangat
menikmati jika aku memasukkan kontolku ke vagina Mama dan bersamaan
dengan dildo kumasukkan ke lubang pantat Mama, atau sebaliknya. Sampai
aku menikah pun hubungan kami masih terus berlanjut dan tidak ada yang
memisahkan hubungan kami.
Tapi
yang pernah membuatku jantungan adalah Mama juga pernah main dengan
istriku di rumah. Aku dan istriku memang tinggal di rumah Mama karena
aku tidak ingin pergi jauh dari Mama. Aku yang pernah menangkap Mama dan
istriku sedang saling memuaskan, mereka ketakutan tapi aku tidak marah
bahkan aku juga sering main threesome dengan Mama dan istriku. Tapi
mereka kuberi syarat bahwa mereka boleh bermain tapi harus melapor
denganku dan jangan bermain sex dengan lelaki lain.
Mereka
mengerti terutama Mama sebagai orang yang paling kusayangi dan paling
sering memadu cinta. Mama, aku, dan istriku hampir setiap malam bermain
threesome. Tapi istriku telah kuberi pesan khusus bahwa kelak anak kami
tidak boleh incest dengannya maupun aku, karena aku tidak ingin
anak-anakku rusak, cukuplah aku saja.
Begitulah indahnya hubungan ibu dan anak.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Cerita Sex Kisah Cinta Ibu dan Anak dan anda bisa bookmark artikel Cerita Sex Kisah Cinta Ibu dan Anak ini dengan url https://bispak44.blogspot.com/2016/04/cerita-sex-kisah-cinta-ibu-dan-anak.html. Terima kasih